REK (Reenactor Explore Kipahare) adalah komunitas sejarah di bawah Yayasan Dapuran Kipahare (YDK) yang berfokus pada reka ulang sejarah (historical reenactment). Komunitas ini menghadirkan kembali momen-momen penting dalam sejarah Sukabumi dan Indonesia melalui kostum, properti, dan adegan teaterikal yang akurat berdasarkan riset sejarah.
REK bertujuan untuk menghidupkan sejarah agar lebih mudah dipahami oleh generasi muda dan masyarakat luas. Melalui pertunjukan visual, REK menciptakan pengalaman edukasi yang menarik sekaligus memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian sejarah dan budaya.
Menghidupkan Sejarah Lewat Pertunjukan
REK menghadirkan momen-momen penting sejarah Sukabumi dan Indonesia melalui pertunjukan langsung dengan kostum, properti, dan narasi akurat berbasis riset.
Edukasi Sejarah yang Menarik
Membantu masyarakat, khususnya generasi muda, memahami sejarah secara menyenangkan dan interaktif, tidak hanya dari buku pelajaran.
Pelestarian Warisan Budaya
Menjaga dan mengenalkan warisan budaya Sukabumi dengan menghidupkan kisah masa lalu agar tetap relevan di era modern.
Daya Tarik Wisata Budaya
Menjadi bagian dari program wisata sejarah di Sukabumi, memperkuat citra kota sebagai destinasi edukasi dan budaya.
Wadah Kreatif Komunitas Sejarah
Menjadi tempat berkumpulnya pecinta sejarah untuk riset, diskusi, dan berkreasi, sehingga sejarah bisa dipelajari dengan cara yang lebih hidup.
Pertunjukan Berbasis Riset Sejarah
Semua adegan, kostum, dan properti dibuat akurat berdasarkan penelitian mendalam, bukan sekadar hiburan.
Menggabungkan Edukasi & Hiburan
Sejarah disajikan dengan cara kreatif sehingga menarik bagi semua kalangan, terutama generasi muda.
Kostum & Properti Autentik
Setiap detail penampilan dibuat mendekati kondisi asli di masa lalu untuk memberikan pengalaman nyata.
Pelopor Wisata Sejarah Sukabumi
REK menjadi salah satu daya tarik utama dalam mempromosikan Sukabumi sebagai kota wisata budaya dan sejarah.
Ruang Kreativitas Pecinta Sejarah
Memberikan wadah bagi komunitas sejarah untuk berkarya, berdiskusi, dan menghidupkan kembali cerita lama secara visual.